fajar hw
Dengan adanya berbagai perdebatan tentang fatwa MUI merokok itu haram, saya ingin menyampaikan tentang informasi mengenai tembakau itu sendiri. Di Jawa Timur daerah penghasil tembakau sangat banyak diantaranya adalah Bojonegoro, Pamekasan, Bondowoso, Probolinggo, Situbondo dan beberapa daerah lain. Dan tentunya merupakan salah satu sektor pertanian yang mampu memberikan pendapatan baik itu untuk pemerintah maupun untuk petani itu sendiri karena hasil yang didapatkan dari penjualan tembakau cukup besar, dan tenaga kerja yang terlibat dari hulu sampai hilir sangat banyak.

Ternyata dalam perjalanan prosesnya, tembakau sendiri harus perlu diperhatikan mutunya agar bisa diterima di pasaran. Salah satu unsur yang berpengaruh adalah kandungan Klor yang ada pada daun tembakau. Semakin tinggi kadar klor tingkat bakar daun tembakau sangat susah sedangkan kadar klor yang rendah akan mengakibatkan daun tembakau mudah terbakar. Adapun pola tanam yang dilakukan petani juga berpengaruh, sebagai contoh adalah lokasi penanaman tembakau. Apakah tembakau tersebut ditanam diwilayah sawah, tegalan ataupun gunung. Untuk diwilayah sawah secara umum biasanya kandungan kadar klor sangat tinggi, ini dikarenakan terdapat sisa endapan pupuk dari petani saat menanam tanaman lain, terlebih sawah merupakan daerah terendah dan sering sebagai tempat penampungan air. Misalnya tembakau dari daerah Bojonegoro, dengan kondisi geografis yang merupakan tempat rendah tentunya akan berdampak pada tingkat kandungan klornya. Sedangkan untuk tanaman tembakau yang ditanam ditegalan kandungan klornya sedikit rendah dan begitu pula untuk tembakau yang ditanam digunung.

Dari beberapa uraian diatas, yang perlu digarisbawahi adalah bagaiman petani mampu untuk mengubah perilaku dan metoda tanam tembakau. Saya saat ini sedang menjalin kerjasama dengan salah satu Kabupaten di Jawa Timur untuk melakukan analisa klor pada daun tembakau. Kegiatan ini didanai oleh Dana Cukai yang diperoleh oleh Kabupaten tersebut. Kegiatan ini dilakukan karena teman-teman pemerintahan disana melihat hasil petani tembakau banyak yang tidak diterima dipasaran karena kualitas tembakaunya kadar klornya sangat tinggi. Tentunya dengan melakukan analisa ini, walaupun dilakukan secara sampling akan memberikan sedikit gambaran maupun pemetaan tentang kondisi tanah yang ada di Kabupaten tersebut sehingga Kabupaten tersebut mampu mengelola, menata dan memanfaatkan tanah sesuai fungsi dan daya guna lahan.

Tentunya apabila kegiatan ini bisa dilakukan oleh keseluruhan Kabupaten yang mempunyai potensi pertanian tembakau yang sangat tinggi. Akan sangat membantu petani tembakau dalam meningkatkan kualitas hasilnya. Semoga langkah yang ditempuh oleh salah satu Kabupaten di Jawa Timur ini menjadi langkah pertama dalam upaya membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
0 Responses

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar. Jangan spam ya..Thanx.